Beberapa waktu yang lalu,
seorang pesulap dari Indonesia, Demian Aditya 36 tahun,Jakarta, tampil di acara
pencarian bakat terkenal American Got Talent. Penampilan dia dapat kita lihat
bersama-sama di youtube(sudah saya sediakan di bawah paragraf ini). Untuk para
fakir kuota, pokoknya Demian memborgol kedua tangannya dengan rantai, masuk ke
dalam kotak tersebut, mengikat leher dan kakinya, lalu mengurung dirinya di suatu kotak kaca tembus
pandang dari depan. Di atas kotak kaca tersebut ada suatu penghalang berupa kayu/besi
yang di atas penghalang tersebut ada setumpuk pasir yang akan terus bertambah
jumlahnya setiap detik melalui semacam keran pasir. Penghalang tersebut tentu
memiliki daya tahan tertentu, misalnya dapat menampung 400 kg pasir. Jika lebih
dari 400 kg maka penghalang tersebut akan hancur dan pasir di atasnya akan
jatuh dan mengubur Demian hidup-hidup. Demian diharuskan untuk keluar dari
kotak tersebut kurang dari dua menit (Sistem permainannya mirip jam pasir yang
digunain di acara The Jungle di stasiun televise Spacetoon beberapa tahun lalu).
Lalu, keran pasir dibuka, Demian mulai berusaha membuka borgol dan semua ikatan
pada tubuhnya. Sayang sekali, dua menit terlewat, pasir tersebut jatuh dan
mengubur tubuh sang illusionis. Keempat juri dan seluruh penonton panik. Dua asisten
berbaju hitam datang berusaha membantu mengeluarkan Demian dari tumpukan pasir
tersebut. Salah satu asisten, berusaha memecahkan kaca tersebut. Tapi, secara
ajaib ternyata asisten tersebut adalah Demian. Satu komentar saya terhadap penampilannya yang
agak kurang, Demian lupa kata-kata favoritnya, “Saatnya kita bilang…sempurna!”
atau mungkin dalam bahasa Inggris, “Now, it’s time to say…..Perfect!
Hhhmm…aneh. Para juri dan
penonton yang taddinya kaget memberikan standing ovation pada Demian sang
illusionis. "Saya sesenang ini melihat kamu ternyata masih hidup," kata
Howie Mandel, salah satu juri AGT.Akhirnya, Demian mendapat 4 YES atau fullscore
dan melaju ke babak selanjutnya. Bangga! Hal menarik terjadi di sesi
komentar di video penampilannya di Youtube. Satu jam pertama setelah di upload,
para orang luar memberikan komentar “How you could do this?”, “It is so amazing”,
“I watch this for the first time.” Satu jam berikutnya, orang-orang Indonesia yang
bangga dengan saudara sebangsanya mulai bermunculan dengan komentar “I am proud
of you”, “He is from Indonesia”, “He is from WKWKWKWK land” dan sebagainya.
Satu jam berikutnya lagi, komentar-komentar yang menurut saya tidak pantas
bermunculan. “Ah, gua juga bisa. “, “Itu cara kaburnya, begini-begini-lalu
begini.”, “Udah sering lihat di TV”, “istrinya lebay pake nangis segala” dan komentar
pedas lainnya.
Bagi kalian yang sering nonton
aksinya Demian di televisi kesayangannya masing-masing pasti trik-trik
melarikan diri Demian di American Got Talent ini akan terlihat sangat biasa. Dia
sering melakukan aksi yang lebih menakjubkan dan berbahaya dari ‘sekadar’
melarikan dari setumpuk pasir. Kita pernah melihat dia melarikan diri dari
akuarium yang jika dia gagal melakukan hal tersebut dalam dua menit, puluhan
piranha akan mencabik-cabik tubuhnya. Kita pernah melihat dia dikubur hidup-hidup di
dalam tanah, lalu muncul secara ajaib sebagai salah satu penggali kuburan
tersebut .
Demian adalah seorang pesulap,
tentu lah ada trik yang digunakannya. Dia bukan Nabi, yang menurut para believernya
mempunyai mukjizat dari Yang Diatas. Bukan pula shinobi, yang punya chakra
untuk mengeluarkan berbagai jutsu. Memangnya apa sih yang kalian harapkan? Saya
yakin adalah atraksi yang benar-benar mistis dan di luar nalar manusia, ya kan.
Gak heran, batu Ponari yang hanya sekadar batu ditaruh air di atasnya yang bisa
menyebuhkan segala penyakit lebih menarik bagi (sebagian) masyarakat Indonesia
seperti kalian. Itu memang trik yang dibutuhkan. Dia sedang menampilkan aksi
pertunjukan, bukan aksi bunuh diri. Kalau di dalam film horror, hantunya bisa
tiba-tiba muncul di tirai tapi sedetik kemudian hilang lalu muncul lagi
memenuhi layar menganggetkan penontonnya, apa itu benar-benar nyata? Engga kan,
itu hanya trik. Sama saja seperti disini, dihadirkan untuk memenuhi syaratnya
sebagai sebuah seni pertunjukan.
Apakah salah membeberkan trik
seorang pesulap? Menurut akal sehat gua, gak salah, TAPI tempatnya tidak
sesuai. Kalian menyebarkan hal tersebut di suatu platform publik yang semua orang
dapat membacanya. Lantas, apabila semua orang tahu trik tersebut, bagaimana dia(dan
pesulap-pesulap lainnya) menampilkan hal tersebut di lain kesempatan. Kalian
baru saja menghilangkan sumber mata pencaharian seseorang. Kalau kalian ingin
menunjukkan bagaimana trik tersebut bekerja, lakukanlah di komunitas-komunitas
pesulap tempat kalian para pesulap mahir ataupun amatir berkumpul. Di komunitas
tersebut kalian dapat saling sharing trik-trik yang kalian gunakan. Yang pernah atau ikut komunitas pesulap, pasti tahu tidak mudah melakukan trik tersebut. Dibutuhkan ketepatan dan gimmick muka yang tepat agar tetap menjaga ketegangan di wajah penonton.
Seorang pembeber atau the spoilerman
adalah seorang yang sialan. Saya akan menunjukkannya. Kita kembali ke film
horror. Andaikan kamu sedang menonton film tersebut sendirian. Di pertengahan
film, seorang temanmu datang dan duduk
bergabung, tentunya dia sudah pernah menonton duluan film tersebut. Lalu, saat
hantunya akan muncul temanmu si spoilerman ini dengan sialannya memberi
tahu duluan, “Nih, si hantu bakal keluar dari atas lemari.” Apa akibatnya? Pertama,
kamu kehilangan sensasi ketakutan yang seharusnya kamu dapatkan, menonton ulang
film tersebut tentu tidak akan memberikan sensasi yang sama lagi. Kedua, si spoilerman
(mungkin) akan menanggung amukan kamu. Ketiga, kamu mungkin akan menganggap spoilerman
orang yang berbeda seperti saat dia belum melakukan aksinya, begitu juga si spoilerman
akan menganggap kamu orang yang berbeda.
Poinnya adalah janganlah untuk yang
sudah sering menonton aksi sejenis ini, lalu menjadi seorang spoilerman sialan.
Daripada begitu, marilah kita memposisikan diri sebagai seorang yang baru
pertama kali menonton aksi pertunjukan ini, nikmati saja seni pertunjukannya dan berikan applause sebesar-besarnya dan berkata/berkomentar kepada
seorang Demian yang sedang mengharumkan
nama Negara ini dengan quote terkenalnya, “Saatnya kita bilang….sempurna!!!”
No comments:
Post a Comment